Senin, 03 November 2008

KARTU KREDIT,PERLU GA SIH?

Tiba-tiba saja handphone berdering,tampak nomor yang tidak dikenal.Setelah diangkat,eh ternyata yang nelpon telemarketing kartu kredit suatu bank.Entah gimana caranya mereka bisa tahu nomor telpon kita.Mungkin sudah ada jaringan luas yang kita tidak tahu antar bank ato antar telemarketing.

Kartu kredit akhir-akhir ini menjamur dan mulai jadi gaya hidup (walaupun dikantor yang nampak jadi pengguna kartu kredit yang setia cuma saya dan seorang teman).Yang jadi pertanyaan,sebenernya perlu ga si punya kartu kredit?Jawaban atas pertanyaan tersebut dapat membantu kita memutuskan akan menerima atau tidak rayuan telemarketing kartu kredit itu,yang dengan bahasa tertata dan segudang penawaran menggiurkan mulai dari gratis iuran tahunan,souvenir menarik sampai cicilan 0% untuk setiap pembelanjaan di toko manapun.

Tidak mudah menjawab pertanyaan itu menjadi dua pilihan mutlak ya atau tidak untuk semua orang.Karena setiap orang memiliki karakter dan kebiasaan sendiri-sendiri mengenai pengaturan keuangan dan shopping habits alias kebiasaan belanja.Yang bisa saya share hanya pengalaman pribadi saya.

Kartu kredit memang menawarkan beragam kemudahan bagi nasabahnya.Inilah yang harus kita cermati agar kita tidak terjebak dalam hutang kartu kredit yang akan menghancurkan keuangan anda dan keluarga.Berikut yang bisa anda renungkan sebelum memutuskan memiliki kartu kredit.

Kartu kredit diperlukan untuk orang-orang yang:
1. Punya uang banyak tapi males bawa uang cash atau males pake kartu debit karena dengan kartu kredit bisa belanja sekarang,bayar bulan depan,bisa dapat diskon tapi ga kena bunga
2. Ga punya banyak uang tapi bisa mengendalikan nafsu belanja dan bisa ngatur anggaran belanja
3. Pengen beli barang secara kredit (biasanya elektronik,hp,ato furnitur) ga pake jaminan, bunganya bisa rendah dan cicilannya pas dengan anggaran yang ada

Kartu kredit tidak diperlukan dan bahkan berbahaya untuk orang-orang yang:
1. Tidak tahan godaan sale ato diskon besar terhadap barang apapun jenisnya. Shopper tipe begini beresiko besar menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk membayar tagihan KK atas pembelanjaan barang2 yang ga penting2 banget. Buntutnya ya hanya penyesalan ketika tagihan datang.sukur2 bisa bayar lunas,kalo cuma sebagian,bisa nambah hutang akibat bunga yang ga tanggung2 besarnya,3.5 ampe 4 % itu.
2. Penghasilan pas-pasan untuk kebutuhan sehari-hari. Tipe shopper seperti ini juga rawan karena penghasilan yang pas-pasan tidak mengcover pengeluaran tak terduga yang mungkin datang. Misal anak atau keluarga sakit,motor perlu diservis,dll. Sehingga ketika PTT ini datang,keuangan tidak support akibat membayar tagihan KK akhirnya kelimpungan deh.
3. Anda tidak punya keinginan untuk beli barang mahal dalam waktu dekat dan anda tipe yang suka membayar cash dan ga suka ngutang. Prinsipnya, kalau ga mampu beli ga usah dipaksain. Kalau memang begitu, KEEP IT THAT WAY !!! jangan sekali-kali anda tergoda merubah gaya belanja anda!

Bila anda memutuskan untuk tidak memiliki kartu kredit,yakinlah bahwa keputusan anda sudah benar. Dan untuk menangkis tawaran marketing kartu kredit baik yang berseliweran di mall2 atau yang menelepon anda, bisa dilakukan hal-hal berikut :
  • Jangan lakukan kontak mata dengan sales KK yang ada di mall-mall. Sekali anda kontak mata, maka sama saja anda mengumpankan diri anda. Bila mereka tetap menghampiri anda, beri mereka senyum dan katakan saja " tidak terima kasih" dan teruskan perjalanan anda. yah setidaknya beri mereka penghargaan karena usahanya, toh mereka melakukan itu karena mancari nafkah.
  • Jangan mengangkat telepon dari nomor yang tidak anda kenal. Telemarketing KK Bank-bank Asing biasanya berkantor di Jakarta, jadi jika anda mendapat telpon dari nomer berkode area Jakarta dan anda tidak mempunyai relasi atau keluarga disana, jangan diangkat. Mereka akan mencoba lagi, tapi jika sampai 3 x mencoba dan anda tetap tidak bisa dihubungi, biasanya mereka menyerah.
  • Jika terlanjur diangkat, dengarkan dulu perkenalan mereka. Setelah tahu dari bank mana, cukup katakan " maaf, saya tidak tertarik" lalu tuutp telponnya. Jika mereka menelepon lagi, tidak perlu diangkat.
  • Peringatkan teman-teman anda untuk tidak memberikan nomor telepon anda pada sales KK manapun. Bisa jadi mereka tahu nomor anda dari teman anda yang apply KK, karena ada bank-bank yang memberikan bonus atau hadiah untuk nasabah yang bisa mengajak temannya ikut menjadi nasabah (Member Get Member).
  • Bila anda terlanjur aplikasi dan disetujui tapi kemudian anda berubah pikiran, terima saja kartunya lalu telpon call centernya. Katakan bahwa anda ingin menutup kartu anda. mereka pasti akan bertanya alasannya. katankan saja anda dilarang istri/suami atau alsan lain yang sekiranya tidak akan memberi kesempatan padamereka unutk membalik kata-kata anda sehingga anda mengurungkan niat menutup kartu anda. Bertahanlah pada alasan itu, kalo kepepet ya marah aja, mereka biasanya akan nurut.
  • Jangan pernah mau mengisi aplikasi karena alasan kasihan pada sales KK, mungkin karena yang jadi sales itu teman sekolah anda, saudara anda, ponakan atau saudara teman anda. Biasanya mereka memilih calon mangsanya, karena adanya persyaratan penghasilan bagi calon nasabah. Jika anda terpilih, maka andadianggap memenuhi syarat itu. Dan padasaat anda menandatangani aplikasi itu, anda sudah membiarkan diri anda memasuki gaya hidup baru yang mungkin anda akan sesali nanti.
  • Jangan melihat baliho atau poster atau iklan promo kartu kredit di toko-toko yang anda lewati atau di media mssa (majalah, koran). Ini akan mengurangi resiko tergoda.

Nah, saya cukupkan dulu share kita kali ini tentang kartu kredit. Lain kali Insya Allah saya akan share tentang memilih kartu kredit. Biar adil buat yang pengen punya kartu kredit.

Semoga bermanfaat.

Salam share,

Kiki

Tidak ada komentar: